Belajar dari perjalanan


Ntah darimana awalnya aku bisa bekerja di dunia yang berhubungan dengan masyarakat. Awalnya aku tidak menyukai dunia yang akan ku geluti ini. Karena aku merasa ini bukan duniaku. Yang terbayang bagiku saat aku lulus kuliah aku akan bekerja di salah satu kantor atau pun gedung bertingkat dengan fasilitas yang sangat mewah. Tapi mencari kerja setelah aku lulus kuliah tidak semudah yang aku bayangkan. Pernah aku sampai putus asa karena sampai 6 bln setelah lulus kuliah aku belum juga mendapat pekerjaan. Sudah semua usaha aku lakukan tapi tetap saja aku belum beruntung.

Singkat cerita, akhirnya aku ditawarin dari seorang sahabat baik ku yang sudah aku anggap saudaraku sendiri tapi lokasi kerjanya di daerah yang baru saja terjadi Tsunami yaitu daerah Banda Aceh dan daerah di sekeliling Aceh. Aku menerima tawaran kerja itu dan aku berangkat ke Banda Aceh dengan uang secukupnya dan setelah sampai di Banda aceh aku melempar lamaran ke perusahaan asing tersebut. Di Banda Aceh aku tinggal di rumah seorang teman lamaku. Aku menunggu sampai seminggu lebih untuk di interviu hingga akhirnya aku lelah dan mulai pesimis, aku pun balik ke Medan. Begitu sial kurasa hidupku,...sebelum berangkat ke Medan Handphone yang aku beli dengan susah payah hilang dicuri orang. Aku bingung dan tidak tahu berbuat apa, hingga aku nanggis senanggis2nya dengan kejadian yang menimpaku. Akhirnya aku pun berangkat ke Medan dengan diongkosin oleh adik temanku. Aku ingat sekali saat itu aku benar-benar tidak ada uang ditangan. Aku diberikan uang 350rb oleh adik sahabatku... Saat menerima uang itu yang kurasa malu...sedih...dan aku tidak tahu harus berkata apa kepada adik sahabatku. Hanya kata terimakasih yang aku ucapkan berkali-kali sampai mataku meneteskan air mata. Sedihhhhhhhh sekali yang aku rasa saat itu..... Ternyata,....disaat keluarga jauh dariku masih ada seseorang yang masih peduli pada hidupku... Terimakasih, hanya itu yang bisa aku ucapkan.

Akupun tiba di Medan dan numpang tinggal di kosant sahabatku. Baru saja aku sampai di Medan selama beberapa jam, sahabatku mendapat telp dari adiknya yang di Banda Aceh dan ingin bicara denganku. Saat aku menerima telpon nya, aku bingung dan hatiku bertanya2 ada apa... ternyata setelah aku bicara, aku mendapat kabar yang sangatttttt mengembirakan dan aku sangat senang sekali... Akhirnya perusahaan asing tempat aku bekerja menerimaku sebagai salah satu karyawannya. Mataku berkaca2 mendengar kabar itu sampai aku tidak tahan untuk meneteskan air mata... Dan akhirnya akupun kembali ke Banda Aceh. Padahal saat itu aku tidak ada uang sama sekali untuk beli tiket dan untuk kesekian kalinya aku diberi pinjaman uang oleh sahabatku. Aku beruntung sekali dikelilingi oleh sahabat2 yang sangat menyanyangiku. Thanks GOD.
Aku tiba di Banda Aceh dan langsung mulai mengikuti training di perusahaan tersebut. Awalnya aku bingung dan tidak mengerti sama sekali tentang program yang akan dijalankan. Aku belajar dan terus mencari tahu apa maksud dan tujuan dari program ini. Hari demi hari akhirnya aku mulai memahaminya dan yang sangat aku khawatirkan adalah apakah aku bisa diterima oleh teman-teman dan masyarakat Aceh dengan suku dan agama yang berbeda?. Diantara semua karyawan yang bekerja di bagian ku hanya aku yang beragama kristen. Rasa takut dan khawatir mulai mencemaskanku..... Tapi aku sangat beruntung karena teman-teman kantorku sangat mendukungku. Dan rasa takut n khawatir akhirnya perlahan hilang begitu saja.
Awal saat mulai terjun ke lapangan aku mulai mempelajari karakter dan sifat dari daerah lokasi kerjaku. Dan Puji Tuhan, aku diterima baik oleh masyarakat yang berbeda jauh dari suku dan agama yang aku punya. Aku berhasil bekerja dengan baik dan sampai-sampai namaku diberi salah satu jalan di desa tersebut yaitu JALAN NATALIA. Aku bangga dan senang sekaliiiiiiiii.........

Berawal dari kerja yang berhubungan dengan masyarakat, akhirnya aku mulai menyukai bekerja dan terjun langsung dengan masyarakat. Bagiku kuncinya hanya satu yaitu tetap rendah hati terhadap siapapun.
Hari demi hari,....bulan demi bulan, aku bekerja untuk masyarakat. Banyak hal yang telah aku pelajari dari perjalanan yang telah aku lakukan. Aku mulai memahami dan menyadari bahwa hidupku saat ini sudah sangat beruntung dibandingkan dengan mereka yang saat ini benar2 susah untuk makan bahkan untuk minum pun harus mengambil air 2 KM turun ke bawah gunung. Aku merasa berdosa sekali karena selalu mengeluh mengenai hidupku. Setelah aku melihat sendiri apa yang dialami oleh penduduk tersebut, aku mulai sadar ternyata aku sedikit lebih beruntung dibandingkan dengan mereka. Aku bersyukur sekali karena masih bisa diberi kehidupan yang sedikit lebih baik dari mereka. Terimakasih Tuhan...

Pernah aku di tempatkan kerja di sebuah desa terpencil di tengah hutan dimana menempuh perjalanan  kesana menghabiskan waktu sekitar hampir 5 jam melewati hutan berantara. Aku sangat menyukai tantangan kerja apalagi bila ditempatkan di lokasi yang memang susah dijangkau orang. Dengan mengendarai motor bersama temanku akhirnya kami sampai juga dengan begitu banyak rintangan yang telah kami lalui. Setelah tiba di desa tersebut, aku heran sekali ternyata masih ada juga kehidupan di tengah-tengah hutan berantara. Kehidupan masyarakat desa tersebut sangat serba kekurangan tapi aku melihat mereka bahagia sekali dengan kekurangan mereka. Dengan segala kekurangan mereka saling menghargai satu dengan yang lainnya dan mereka selalu mengucap syukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Satu hal yang aku ambil pelajaran dari perjalananku di desa ini bahwa harta tidak bisa membeli kebahagian dan menghargai satu dengan yang lainnya tanpa melihat jabatan ataupun kaya/miskin seseorang. 

Bagiku,.. Hidup adalah perjalanan, sebuah titik masa depan di mana hanya Tuhan yang mengetahuinya. Aku yakin dan percaya bahwa Tuhan saat ini sedang memimpin aku ke tempat di mana aku seharusnya berada – selangkah demi selangkah.
  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

Thama Van Ringo mengatakan...

lanjutkan....:)
hehehe........

sisca mengatakan...

kok bersambung..????

Thama Van Ringo mengatakan...

:) mengharukan.....ttp semangat ya apapun yg terjadi, smoga Tuhan dengar doa2nya, amin,,jgn prnh ada kata pts asah ya..muachhhh..love u

Thalia Sianturi mengatakan...

iya sayank....
sayank juga ya....mmuuachhh...love u 2 yank..

Posting Komentar