Danau Lut Tawar, Takengon

Danau Lut Tawar merupakan salah satu yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Daerah ini merupakan objek wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Danau ini menjadi sumber air yang dimanfaatkan tidak hanya oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah, namun juga oleh masyarakat di kabupaten-kabupaten lainnya.
Danau yang teduh ini terletak di sebelah timur Kota Takengon, di dataran tinggi Gayo (1.250 meter di atas permukaan laut), Kecamatan Lut Tawar, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ia merupakan danau terluas di Propinsi Aceh dengan luas sekitar 5.472 Ha, panjang sekitar 17 km dan lebar 5,5 km.
Di danau ini terdapat bermacam ragam ikan air tawar yang salah satunya adalah Ikan Depik. Ikan ini merupakan ciri khas dari Danau Lut Tawar. Beredar cerita tradisional masyarakat Gayo tentang ikan depik, bentuknya seperti ikan hias bertubuh ramping bersisik putih berkilau dengan ukuran sebesar jempol tangan yang hidup di Danau Lut Tawar. Ceritanya, depik berasal dari butiran nasi yang dibuang ke danau. Ia akan muncul ke permukaan pada musim tertentu, khususnya antara bulan september sampai november. Pada bulan-bulan tersebut daerah Takengon, Aceh Tengah ini akan menjadi daerah yang sangat dingin. Sebelum musim tiba, gerombolan depik bersembunyi di selatan danau, di kaki Gunung Bur Kelieten. Depik merupakan sebuah anugerah Tuhan kepada masyarakat Gayo, meski terus-menerus dikonsumsi, ia tidak pernah habis. Harga Ikan Depik ini lumayan mahal. Kalau lagi musim harganya berkisar antara 80rb-100rb/kg sedangkan dihari-hari biasa kalau tidak musim harga bisa mencapai 120rb-140rb/kg. Di pinggiran danau ini terdapat banyak sekali tambak ikan, karena selain bertani, masyarakat daerah ini juga bermata pencarian sebagai penambak dan nelayan. Rata-rata ikan yang dipelihara di tambak tersebut adalah Ikan Mujair, Ikan Mas, ikan Nila dan Ikan Lele. Tapi yang paling banyak dipelihara yaitu Ikan Mujair. Harga ikan mujair ini tidak berbeda dengan harga yang dijual di tambak yaitu berkisar antara 20rb-30rb/kg. Danau ini diapit oleh dua bukit , yang membuat danau ini semakin memperlihatkan keindahan danaunya. Penyatuan perairan dan dataran memberi banyak sumber penghidupan bagi masyarakat, terutama di sekitar dataran tinggi Gayo. Sebutan laut ( biasa disebut Lut oleh masyarakat setempat sehingga sampai sekarang dinamakan dengan Danau Lut Tawar )karena luasnya seperti laut dan sebutan tawar karena airnya tidak asin. Air tawarnya menyimpan banyak flora dan fauna, salah satunya yang paling terkenal ialah ikan depik yang merupakan spesies ikan yang hanya ada di Danau Lut Tawar.
Di lokasi ini pengunjung dapat melihat masyarakat yang bercocok tanam dan memancing. Suatu aktivitas yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar danau. Komoditi unggulan yang ditanam di dataran tinggi Gayo antara lain, adalah kopi Gayo (kopi arabika) dan kopi luak yang sangat terkenal di Jepang dan negara lainnya. Kopi Luak ini merupakan salah satu kopi yang menjadi favorit di daerah ini dan sudah di ekspor ke beberapa negara. Saat ini produksi kopi luak sedang dikembangkan olah masyarakat setempat. Kopi ini merupakan kopi pilihan yang diambil dari sisa-sisa pembuangan hewan yaitu musang. Selain penghasil kopi, juga bisa ditemukan masyarakat yang bertani kentang, markisa, terong belanda, nenas, tomat, cabe, jagung, dan sayur-sayuran. Hasil komoditi perkebunan yang cukup terkenal adalah jeruk keprok Gayo dan alpukat.
Akses menuju Takengon lebih mudah ditempuh melalui Kota Bireun. Ada sebuah terminal kecil tempat mangkal angkutan elf yang khusus ke Takengon. Lamanya perjalanan sekitar 3 jam dengan biaya kurang lebih sebesar Rp. 25.000. Selain dari Bireun, jalan alternatif menuju Takengon dapat juga ditempuh melalui Blang Kejeren dan Kutacane. Kalau dari Ibu kota provinsi Aceh ( Banda Aceh ) menuju tempat ini dapat dilalui dengan angkutan mobil L300, biayanya berkisar antar 85rb-95rb/org. Dan apabila melalui Kota Medan, dapat ditempuh melalui Bis Pelangi, Kurnia dan L300 yang biayanya berkisar antara 80rb-100rb/org.
Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini tidak dipungut biaya. Masyarakat daerah Danau Lut Tawar sangat wellcome terhadap wisatawan.
Jika ingin keliling melihat pemandangan alam Danau Lut Tawar ini bisa dilalui kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Dan juga Tersedia satu buah kapal motor yang digunakan untuk membawa penumpang mengelilingi Danau Laut Tawar. Di sekitar danau terdapat tempat penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di lokasi itu.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar